Hening ini menyentuhku jauh di dasar kalbu
Menembus palung hati nan kelabu, merindu sendu..
Kering kerontang jiwaku ibu,
Tanpa kasihmu yang merayu-rayu
Tanpa cintamu yang mengalun syahdu
Aku teringat ruang pekat di satu tempat istimewa yang pernah kusinggahi
Itu rahimmu nan suci, di sana gelap melingkupi
Entah bagaimana aku tanpa doa-doamu yang tak tersamai
Meski dengan pelita paling terang nyalanya, tak tertandingi
Berpayah-payah kau bawa aku kemanapun langkahmu terayun
Sembilan bulan masanya..
Ahh…aku bahkan menyusakanmu jauh sebelum aku bisa melihatmu, ibu.. Bertaruh nyawa kau perjuangkan kehadiran sosokku agar mampu melihat dunia
Lalu kau sambut aku dengan dekap hangat, sembah syukur, tangis bahagia
Ibu, aku masih bisa merasakan doa-doa indah yang kau bisikkan padaku dalam senyap
Tentang harapan, mimpi dan angan agar kelak aku menjadi kebanggaan
Tak ternilai semua jerih payah, tangis duka, doa mustajabmu padaku, Ibu..
Tak ternilai bahkan dengan seluruh dunia dan seisinya
Maafkan aku yang hingga saat ini tak mampu membalas kasihmu
Maafkan aku yang hingga kapanpun takkan pernah mampu..
Apalah yang mampu mengganti, jika yang kau pertaruhkan untukku adalah nyawamu sendiri.. Aku menyusahkanmu selalu, menyedihkanmu setiap hari
Namun maafmu seluas hamparan langit, menghampiri
Sabarmu tak terhingga
Doamu tak pernah reda
Kau memiliki hati yang paling mengerti, tak pernah memungkiri
Kau hujan yang menyejukkanku dengan cintamu yang sejati
Kau mentari yang menghangatkanku dengan pelukmu yang tak terobati
Telapak kakimu adalah syurgaku dengan doa-doamu yang abadi
Kutundukkan hatiku pada illahi Rabbi
Semoga akan selalu ada tempat terindah di FirdausNya, untukmu Ibu
Anna Pryana
13 Desember 2016
#30DWCJilid3
#30dayswritingchallenge
#day13
#13desember2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah mampir di blog aku dan membaca tulisan-tulisanku......Silakan tinggalkan jejak kamu di kotak komentar di bawah ini ya..........
*Salam Blogger :-)